Menunaikan sholat Jumat bagi laki-laki sama hukumnya seperti menunaikan ibadah shalat wajib, yaitu fardhu ain. Maka dari itu, diwajibkan bagi laki-laki mengetahui dan mengerjakan tata cara sholat Jumat dari awal sampai akhir dengan benar agar sah.
Sholat Jumat tidak hanya sekadar menunaikan perintah 2 rakaat saja. Terdapat syarat-syarat yang perlu dipenuhi agar pelaksanaan sholat Jumat lebih khusyuk dan teratur. Informasi-informasi tersebut perlu disimak agar pelaksanaan sholat Jumat dapat diterima oleh Allah SWT.
Syarat Sholat Jumat Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Hukum sholat Jumat sudah secara jelas teratur pada QS Al Jumuah ayat 9, yang mana merupakan perintah wajib untuk menunaikan perintah sholat Jumat bagi laki-laki. Jika sholat Jumat adalah wajib, maka apabila meninggalkannya akan diberikan ganjaran berupa dosa dari Allah SWT.
Selain hukumnya wajib, mengerjakan sholat Jumat juga ada syarat-syaratnya yang mana ditujukan bagi golongan tertentu. Terdapat beberapa syarat penting sholat Jumat, yaitu wajib beragama Islam, laki-laki dewasa yang sudah baligh dan memiliki akal sehat atau tidak gila.
Terakhir, syarat sholat Jumat adalah memiliki tempat tinggal secara menetap di wilayah tertentu. Artinya, laki-laki yang sedang menjadi musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh tidak diwajibkan untuk menunaikan sholat Jumat.
Gerakan dan Tata Cara Melaksanakan Sholat Jumat
Jika seorang laki-laki beragama Islam telah melengkapi syarat-syarat yang ditentukan tersebut. Maka selanjutnya, informasi yang perlu diketahui adalah tata cara sholat Jumat dari awal sampai akhir yang mana secara garis besar diawali dengan niat sholat dan diakhiri oleh salam. Berikut selengkapnya.
1. Melakukan Sunnah Sholat Jumat
Sebelum pergi meninggalkan rumah untuk melaksanakan sholat Jumat, laki-laki disunahkan untuk melakukan hal seperti membersihkan diri. Sholat Jumat harus diawali dengan mandi bersih agar terhindar dari najis besar atau kecil. Memakai wangi-wangian dan memotong kuku.
Selain itu, disunahkan agar memakai pakaian berwarna putih yang bersih dan wangi. Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka seorang Muslim sudah siap untuk pergi ke masjid. Disunahkan pula pergi ke masjid dengan keadaan bersih secara fisik dan hati.
2. Berangkat Ke Masjid
Tata cara sholat Jumat dari awal sampai akhir berikutnya adalah berangkat ke masjid, yang mana disunahkan untuk berangkat dengan berjalan kaki serta tepat waktu dengan melihat jam digital masjid. Seorang Muslim yang baik, tidak disarankan pergi sholat Jumat dengan mepet.
Setelah tiba di masjid, disunahkan untuk masuk masjid dengan menggunakan kaki kanan. Lalu, melakukan shalat tahiyatul masjid 2 rakaat. Hal ini bertujuan agar seorang Muslim mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya di hari yang suci tersebut.
3. Memerhatikan Khatib di Mimbar
Satu hal yang wajib diperhatikan dalam sholat Jumat adalah 2 khotbah yang dilakukan sebelum melakukan sholat Jumat. Memerhatikan khotbah dari khatib di mimbar adalah hal wajib yang harus dilakukan, maka dari itu seorang Muslim yang baik tidak boleh melewatkan khutbah yang diberikan.
4. Melakukan Gerakan Sholat Jumat
Setelah khatib turun mimbar dan muadzin menyerukan iqamah pertanda sholat Jumat dimulai. Maka rangkaian gerakan sholat Jumat dimulai. Sholat Jumat dilakukan sebanyak 2 rakaat, yang mana panduan detilnya adalah sebagai berikut:
- Membaca niat sholat Jumat.
- Takbiratul ihram rakaat pertama.
- Membaca QS Al-Fatihah dan QS lainnya.
- Gerakan ruku.
- Gerakan i’tidal.
- Gerakan sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud.
- Lakukan gerakan yang sama sesuai urutan dan berulang untuk rakaat kedua.
- Gerakan duduk tasyahud akhir.
- Salam.
5. Menutup Rangkaian Sholat Jumat dengan Dzikir
Tata cara sholat Jumat setelah salam, sebaiknya digunakan untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT dan senandungkan pujian bagi Rasulullah SAW. Hal tersebut berguna sebagai penutup rangkaian tata cara sholat Jumat agar dapat lebih banyak pahala dan kebaikan yang diraih.
Kesimpulannya, tata cara sholat Jumat dari awal sampai akhir dengan singkat adalah niat di awal dan salam di akhir gerakan. Namun, terdapat hal-hal yang disunahkan untuk dilakukan agar menambah pahala dan kebaikan-kebaikan dari Allah SWT.